Pelaihari, 14 Mei 2014
Warga Desa Sungaicuka, Kecamatan Kintap, Kabupaten
Tanahlaut yang berbatasan dengan desa Makmurmulya, Kecamatan Satui, Kabupaten
Tanahbumbu memungut dana pengendara yang melintas di jalan provinsi secara
sukarela, Senin (12/05/2014).
Para warga yang relatif berusia remaja dan belia itu
menjadi pemandu jalan agar para pengendara dari arah Batulicin bisa melintas
dan sebaliknya dari Banjarmasin, Mereka mengatur buka tutup jalur karena
khawatir akan terperosok akibat arus air yang melintas di jalan nasional
tersebut.
Hujan deras di Kabupaten Tanahlaut dan sekitarnya,
merendam jalan nasional Trans Kalimantan, di Desa Sungaicuka, Kecamatan Kintap,
wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Tanahbumbu, Akibat rendaman air keruh
yang diduga kiriman dari wilayah pertambangan batu bara itu, mobil maupun
kendaraan roda dua yang melintas harus dipandu warga setempat agar tidak
terperosok. Ini karena arus air sangat kuat mencari dataran yang terendah.
Tak hanya merendam jalan nasional akses utama yang
banyak dilalui pengguna jalan, air juga merendam permukiman warga yang rendah
dan jalan underpass pertambangan batu bara.
Rumah Kos Annisa terendam akibat kiriman air dari atas
gunung yang menggenangi lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Provinsi Desa Sungaicuka
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut, Annisa pun sibuk dengan sapu di tangan
bersama tetangganya menyapu sampah yang mengalir bersama datangnya air bah yang
diduga dari bekas galian pertambangan.
Hujan yang terus mengguyur di sejumlah wilayah Kabupaten
Tala mulai dikuatirkan warga dengan kemungkinan menyebabkan banjir.
Kepala desa Kintapura Ishak mengatakan diwilayahnya
hujan sudah mengguyur sejak malam tadi dari pukul 01.00 Wita, "Sampai
sekarang masih hujan cukup lebat. Kita kuatir hujan lebat ini bisa
mengakibatkan adanya banjir. Semoga tidak ada bencana banjir," kata Ishak,
Senin, (12/5).
Kepala Kantor Badan Penanggulangan Daerah Tanahlaut Toni
Permana mengatakan belum ada laporan adanya
banjir atau kemungkinan banjir terutama di kawasan rawan bencana.
Baca Selengkapnya