Guna Mensukseskan Pemilu 2019, Polres Tanah Laut Gelar Temu FKUB Dan Tokoh Masyarakat
Posted by subbaghumas-restala at Kamis, 27 Desember 2018
0 Comments
Pelaihari 28/12/2018 Humas Polres Tanah laut
Dalam rangka Operasi Mantap Brata Intan 2018 dan menghadapi Pemilu Presiden RI
2019 yang Aman, Damai dan Sejuk Polres Tanah laut Mengundang Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanah laut untuk melaksanakan Deklarasi Pemilu damai 2019, Kamis (27/12/2018)
bertempat di Aula Satya Brata Polres Tanah laut
Kegiatan tersebut dipimpin Wakapolres Tanah laut Kompol Ade
Nuramdani SH, S.IK, MM yang di dampingi Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Kabupaten
Tanah laut, yang dihadiri oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Tanah laut, TNI,
para Kapolsek Jajaran Polres Tanah laut, para Danramil Jajaran Kodim 1009/Plh, Senkom Mitra Polri Tanah laut, Ketua FKUB
Tanah laut, Ketua MUI Tanah laut, para
tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta para Jurnalis yang bertugas di
wilayah Kabupaten Tanah laut.
Wakapolres Tanah laut Kompol Ade Nuramdani SH, S.IK, MM saat
membuka acara membacakan amanat Kapolres Tanah laut AKBP Sentot Adi Dharmawan
S.IK, MH diantaranya, “Dalam rangka temu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan
para tokoh masyarakat se Kabupaten Tanah laut merupakan rangkaian kesiapan
dalam menggelar Operasi Kepolisian Terpusat untuk mengamankan Pemilu Legilatif
dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2019 yang diberi sandi Operasi
Kepolisian “ Mantap Brata Intan 2018” diantaranya
perbedaan agama dan kepercayaan sering dijadikan alat pemecah persatuan dan
kerukunan umat oleh kelompok-kelompok tertentu atau bahkan untuk berhadapan
dengan kebijakan pemerintah, hal ini dimungkinkan karena kelompok-kelompok
tersebut sering lupa dengan makna dan hakikat dari Bhinika Tunggal Ika yang
melekat pada lambang Negara kita, sering kali dijadikan pemicu konflik baik
Horisontal maupun Vertikal oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab hal
ini tentu sudah pasti akan mengusik kerukunan hidup antar umat beragama yang
telah dibangun sejak lama, eksistensi keagamaan atau kepercayaan seseorang
senantiasa dijadikan isu dalam setiap Pemilu, oleh karna itu dibutuhkan peran
baik dari para alim ulama, tokoh agama, pemuka agama, dan pengurus anggota FKUB
maupun seluruh warga masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya konflik antar
umat beragama tersebut”.