Jajaran Polres Tanah laut Ikuti Vicon Kapolri, Tentang Pelaksanaan Satgas Nusantara
Posted by subbaghumas-restala at Selasa, 30 Januari 2018
0 Comments
Pelaihari 31/01/2018 Humas Polres Tanah laut
Pada hari Selasa (30/01/2018) pukul 13.00 Wita di ruang rupatama Polres Tanah laut Para pejabat utama beserta Perwira Polres Tanah laut yang dipimpin Kabag Ops Polres Tanah laut Kompol Fauzan Arianti SH.S.IK mengikuti kegiatan Vicon Kapolri yang memaparkan tentang pembentukan Satgas Nusantara terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018,
Dalam paparan Kapolri diantaranya, Tahun 2018 merupakan tahun Politik, Polri akan dihadapkan
oleh Perhelatan agenda Politik pelaksanaan Pilkada serentak yang akan
dilaksanakan di 17 Provinsi, 115 Kabupaten, serta 39 Kota, kegiatan Politik
tersebut akan dilanjutkan dengan tahapan Pilpres dan Pileg pada tahun
2019, Kontestasi Politik dalam
penyelenggaraan Pemilikada tahun 2018 akan meningkatkan suhu Politik,
Polarisasi masyarakat yang tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan konflik
sosial, terlebih lagi apabila isu-isu Primordialisme dijadikan isu untuk
memenangkan kontestasi Politik.
Agar suhu Politik tidak semakin memanas yang dapat
berimplikasi pada Kamdagri, maka perlu dilakukan upayaatau langkah untuk
mendinginkan (cooler) situasi agar tidak menjadi over heated, salah satu upaya
yang dilakukan dengan membentuk Satgas Nusantara guna mengantisipasi dan
meminmalisir isu-isu propokatif menyangkut promordialisme (SARA)
Pembentukan Satgas Nusantara adalah sebagai Implementasi
kebijakan Pimpinan dalam mengantisipasi potensi kerwanan kemungkinan terjadi
dalam Pilkada tahun 2018, pembentukan Satgas Nusantara bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya isu-isu Prvokatif terkait isu Primordialisme (SARA)
agar tidak berkembang menjadi konflik sosial dalam pelaksanaan Pilkada serentak
tahun 2018 dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Meminimalisir isu-isu Provokatif menyangkut isu-isu
Primordilisme (SARA) yang dilaksanakan dengan cara SOFT APPROACH dan HARD
APPROAKH, SOFT APPROACH dilakukan
melalui kegiatan Intelijen, Binmas dan Humas, sedangkan HARD APPROACH dilakukan melalui penegakkan
hukum yang Proporsional dan Pofesional dalam rangka menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.